LOGO

LOGO
Teknik Informatika

Kamis, 02 Oktober 2014

MOTIVASI BELAJAR

Dalam penulisan ini, saya ingin membahas mengenai masalah motivasi yang selalu menjadi hal yang menarik perhatian. Hal ini dikarenakan motivasi dipandang sebagai salah satu faktor yang sangat dominan dalam ikut menentukan tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan. Kemampuan intelektual yang tinggi hanya akan terbuang sia-sia apabila individu yang memilikinya tidak mempunyai keinginan untuk berbuat dan memanfaatkan keunggulannya itu. Dimana untuk individu yang bersangkutan memang memiliki kemampuan yang tidak begitu menggembirakan, maka tanpa adanya motivasi sulitlah rasanya untuk mengharapkan sesuatu yang prestatif.

Dalam penjelasan mengenai masalah motivasi, kita selalu berpegang pada asumsi umum bahwa bila faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar adalah sama, maka individu yang memiliki motivasi lebih tinggi akan mencapai hasil belajar yang lebih tinggi pula.Perilaku manusia ditentukan dorongan dan arahnya oleh lima tingkatan kebutuhan, dari kebutuhan yang paling mendasar sampai kepada kebutuhan yang paling tinggi.

Apabila kebutuhan yang paling dasar telah dirasakan terpenuhi oleh orang yang bersangkutan, maka kebutuhan tingkat berikutnya segera menjadi perhatian dan menjadi dominan dalam memotivasi perilaku selanjutnya. Setiap perilaku pada dasarnya dilandasi oleh hasrat pemenuhan kebutuhan yang dirasakan dalam tingkat yang berbeda-beda.

Kebutuhan- kebutuhan tersebut antara lain :


1. Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang bersifat darurat dan jarang terjadi. Apa yang menjadi kebutuhan disini adalah hal-hal yang dapat memuaskan secara biologis seperti makanan, air, oksigen, istirahat, aktivitas dan lain sebagainya.


2. Kebutuhan akan rasa aman

Bila seseorang merasa bahwa kebutuhan fisiologisnya relatif telah terpenuhi,  Bila seseorang merasa bahwa kebutuhan fisiologisnya relatif telah terpenuhi, tersebut tampak jelas pada perilakunya yang didominasi oleh kehausan akan rasa aman, dalam bentuk takut berbuat salah dan takut mencoba dikarenakan kesalahan dapat berarti terancamnya rasa aman dirinya. Rasa aman keluarga datang dari sikap keluarga yang berdisiplin baik dan konsisten.

3. Kebutuhan akan Kasih Sayang dan Rasa Serta 

Bila individu merasakan bahwa kebutuhan rasa amannya telah tercapai, maka segera akan timbul kebutuhan untuk memberi dan menerima afeksi kasih sayang. Bila kebutuhan akan kasih sayang tidak terpenuhi, maka individu akan merasa tidak mempunyai rasa serta sebagai anggota kelompoknya. 

4. Kebutuhan akan Harga Diri

Kebutuhan akan evaluasi diri yang mantap, dapat dipenuhi oleh adanya kepercayaan diri dan kemandirian dalam diri individu serta oleh pengakuan, perhatian dan penghargaan diri oleh orang lain.

5. Kebutuhan akan Aktualisasi Diri

Seseorang yang belum dapat mencapai prestasi tertinggi sesuai dengan kemampuannya belum akan merasakan perlu untuk berusaha mencapai prestasi tersebut apabila kebutuhan tingkat di bawah aktualisasi diri belum terpuaskan. Timbulnya kebutuhan untuk melakukan apa yang dapat dilakukannya sebagai aktualisasi diri pribadinya secara utuh hanya akan terjadi bila individu merasakan bahwa kebutuhan fisiologisnya terpenuhi, kebutuhan akan rasa aman dan kasih sayang tercapai, serta kebutuhan harga dirinya terpuaskan. Apabila tidak, maka individu akan cenderung untuk mengarahkan perilakunya ke tujuan-tujuan pemuasan kebutuhan tersebut.